Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan darah. Hemofilia A
timbul jika ada kelainan pada gen yang menyebabkan kurangnya faktor
pembekuan VIII (FVII). Sedangkan, hemofilia B disebabkan kurangnya
faktor pembekuan IX (FIX). Hemofilia A dan B tidak dapat dibedakan
karena mempunyai tampilan klinis yang mirip dan pola pewarisan gen yang
serupa. Bahkan sekarang, ditemukan hemofilia C namun kasusnya masih jarang ditemukan.
Tipe ini disebabkan
oleh kurangnya faktor pembekuan 11 (XI), dan gejalanya seringkali paling
ringan diantara jenis hemofilia lainnya
Bersumber dari: Hemofilia – Jenis, Penyebab, Gejala, Pengobatan | M
Bersumber dari: Hemofilia – Jenis, Penyebab, Gejala, Pengobatan | M
Tipe ini disebabkan
oleh kurangnya faktor pembekuan 11 (XI), dan gejalanya seringkali paling
ringan diantara jenis hemofilia lainnya
Bersumber dari: Hemofilia – Jenis, Penyebab, Gejala, Pengobatan | Mediskus
Bersumber dari: Hemofilia – Jenis, Penyebab, Gejala, Pengobatan | Mediskus
Tipe ini disebabkan
oleh kurangnya faktor pembekuan 11 (XI), dan gejalanya seringkali paling
ringan diantara jenis hemofilia lainnya
Bersumber dari: Hemofilia – Jenis, Penyebab, Gejala, Pengobatan | Mediskus
Bersumber dari: Hemofilia – Jenis, Penyebab, Gejala, Pengobatan | Mediskus
Tipe ini disebabkan
oleh kurangnya faktor pembekuan 11 (XI), dan gejalanya seringkali paling
ringan diantara jenis hemofilia lainnya
Bersumber dari: Hemofilia – Jenis, Penyebab, Gejala, Pengobatan | Medisku
Bersumber dari: Hemofilia – Jenis, Penyebab, Gejala, Pengobatan | Medisku
Hemofilia A dan B dapat digolongkan dalam 3 tingkatan yaitu ringan,
sedang, dan berat. Penderita hemofilia ringan lebih jarang mengalami
pendarahan. Mereka mengalaminya hanya dalam situasi tertentu seperti
operasi, cabut gigi, atau ketika mengalami luka yang serius. Wanita
hemofila ringan mungkin akan mengalami pendarahan lebih pada saat
menstruasi.
Penderita penyakit hemofilia sedang lebih sering terjadi pendarahan
dibandingkan hemofilia ringan, namun tidak separah hemofilia berat.
Pendarahan kadang terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu berat,
seperti olahraga yang berlebihan. Sedangkan penderita hemofilia berat
adalah yang paling parah. Mereka hanya memiliki kadar faktor VII atau IX
kurang dari 1% dari jumlah normal di dalam darahnya. Penderita
hemofilia berat dapat mengalami pendarahan beberapa kali dalam sebulan.
Terkadang pendarahan terjadi begitu saja tanpa sebab yang jelas.
Pada orang normal, apabila terjadi luka maka luka tersebut akan
segera mengering. Hal ini terjadi karena adanya sistem pembekuan darah.
Proses pembekuan darah dimulai dengan pengerutan pembuluh darah di
sekitar luka. Tujuannya agar darah yang mengalir dapat dikurangi.
Selanjutnya trombosit akan menutup luka pada pembuluh darah. Lalu
faktor-faktor pembeku darah bekerja membuat anyaman (benang-benang
fibrin) yang akan menutup luka pada pembuluh darah.
Pada penderita penyakit hemofilia, terdapat gangguan di sistem
pembekuan darahnya. Mereka kekurangan faktor-faktor pembeku darah.
Akibatnya, luka yang seharusnya mengering akan terus-menerus
mengeluarkan darah. Atau pada kasus ringan luka tetap bisa mengering
namun membutuhkan waktu yang lama. Kekurangan faktor-faktor pembeku
darah ini lah yang menjadi penyebab hemofilia.
Tanda-tanda hemofilia pada pasien sangat sering terjadi pada usia
anak-anak. Seorang anak yang mengalami hemofilia sangat susah untuk
dapat beraktivitas, karena dikhawatirkan akan mengalami luka sehingga
dapat mengeluarkan darah yang tidak dapat berhenti dan akan menyebabkan
kematian bila tidak cepat ditangani.
Apabila tidak ada riwayat keluarga yang menderita hemophilia,
biasanya hemophilia terdiagnosis dari gejala-gejala yang timbul. Anak
biasanya dicurigai menderita penyakit ini pada saat mulai merangkak atau
berjalan yang mana anak mudah memar dan mengalami perdarahan sendi.
Pada kasus yang ringan, biasanya akan terdeteksi saat dewasa pada saat
menjalani prosedur gigi atau prosedur lainnya.
Bila ada riwayat
hemophilia di keluarga, ada berbagai metode untuk mendiagnosis apakah
anak terkena hemofilia. Metode-metode ini bisa dilakukan sebelum dan
selama kehamilan, serta sesudah anak lahir. Jenis
pemeriksaan hemofilia adalah tes darah yang dilakukan sesudah
bayi lahir. Tes ini meliputi pemeriksaan darah lengkap, tes fungsi
faktor-faktor pembekuan, seperti faktor pembekuan VIII (8) dan IX (9).
Sampel yang diuji biasanya diambil dari tali pusar. Selain dapat
mendeteksi hemofilia pada anak, tes ini juga dapat menentukan tingkat
keparahan kondisi tersebut. Tes yang sama juga dilakukan pada pasien
dewasa yang dicurigai menderita hemofilia.
Posting Komentar
0 komentar
Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.