Keloid adalah jaringan kulit tambahan yang tumbuh di bekas luka. Keloid biasanya berwarna merah muda sampai coklat tua. Keloid tidak
menular dan tidak berbahaya, hanya saja tampaknya bisa mengganggu dan
rasanya bisa agak gatal. Keloid ini bisa terjadi akibat penumpukan kolagen yang disebabkan oleh proses regenerasi yang tidak sempurna. Gambaran keloid adalah seperti gambar dibawah ini:
1. Faktor genetik
Bukanlah faktor keturunan
dari orangtua atau orang yang memiliki hubungan sedarah, bisa
juga karena pengaruh genetik pribadi yang berbeda dengan yang lain,
serta orang dengan berkulit gelap biasanya rentan mengalami keloid.
2. Faktor Usia
Keloid umumya kerap dijumpai pada anak-anak serta orang dewasa muda
mulai dari umur 10 sampai 30 tahun. Sementara itu baik pria atau wanita
tidak memiliki perbedaan dalam terjadinya keloid.
3. Keloid juga dapat terjadi pada bekas luka seperti
- Kulit berjerawat,
- bekas luka terbakar,
- akibat gigitan serangga,
- Teriris, cacar,
- Setelah tatoan,
- Bekas operasi, bekas suntikan dan lain sebagainya yang menyangkut terbukanya kulit.
- Bahkan setelah tergores benda tajam sedikitpun dapat memicu terjadinya keloid. Maka tidak sedikit keloid tumbuh spontan tanpa ada apa-apa.
4. Vaksinasi
Biasanya vaksinasi BCG dapat menimbulkan bekas luka yang menebal seperti keloid.
5 . Jenis dan Lokasi Trauma
Luka keloid ini seringkali timbul pada luka yang telah lama sembuh
seperti pada daerah dengan regangan kulit yang tinggi, misalnya leher,
dada, bahu dan bagian tungkai
Berikut adalah cara-cara mengatasi keloid:
- Operasi
Jika Anda memilih cara operasi untuk menghilangkan keloid Anda, dokter akan memotong bagian keloid tersebut kemudian menyuntikkan steroid pada bagian keloid yang dipotong. Cara yang satu ini memiliki risiko timbul keloid lainnya yang lebih besar akibat pemotongan keloid. Dokter mungkin akan mengombinasikan operasi dengan tindakan lain untuk meminimalisasi risiko tersebut, misalnya dengan metode radiasi atau suntikan steroid intralesi. - Suntikan kortison (steroid intralesi)
Suntikan kortison akan diberikan pada bagian keloid secara rutin satu bulan sekali hingga bagian keloid mengempis. Cara ini tergolong aman dan tidak menyakitkan. Meski begitu, suntikan ini bisa membuat bagian keloid yang sudah mengempis menyisakan warna kemerahan karena merangsang bagian pembuluh darah yang lebih dangkal. Selain itu, jika suntikan ini sudah mencapai hasil yang maksimal, bekas luka pada kulit tetap terlihat berbeda dengan bagian kulit lainnya. - Cryotherapy
Cara yang satu ini dilakukan dengan menggunakan nitrogen cair yang akan membekukan keloid. Prosedur ini bisa mengempiskan keloid, tapi biasanya akan meninggalkan bekas luka berwarna gelap pada permukaan kulit. - Laser
Laser dapat membantu untuk meratakan keloid dan membuat warna merahnya menjadi lebih pudar. Namun, metode ini termasuk mahal dan perlu dilakukan beberapa kali. - Radiasi
Cara mengatasi keloid dengan radiasi diklaim sebagian dokter sebagai salah satu cara yang cukup efektif dalam mengatasi keloid dan cukup aman. - Lembaran silikon
Cara ini menggunakan gel silikon yang dibalutkan pada bagian kulit yang luka selama beberapa jam dalam sehari dan penggunaan ini dilakukan selama beberapa bulan. - Suntikan Fluorouracil
Suntikan kemoterapi ini cukup sering digunakan untuk mengatasi keloid dan dapat disuntikkan dengan steroid atau tanpa steroid. - Interferon
Intereferon sendiri sebenarnya adalah protein yang secara alami diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk membantu melawan bakteri atau virus. Caranya dengan memberikan imiquimod topikal (salep), yang akan merangsang produksi interferon pada tubuh. Meski dapat mengempiskan keloid, sampai saat ini masih belum jelas apakah metode ini dapat memberikan hasil yang permanen atau tidak.
Posting Komentar
0 komentar
Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.